12.00 Am.

Suguru mengantarkanku sampai depan gerbang rumahku, memastikan aku baik-baik saja. Aku berlari kecil untuk membuka gerbang. Seakan menyatakan bahwa kita akan berpisah hari ini. Terimakasih pada gengsi besarku.
Aku tak menoleh sedikitpun, hingga akhirnya aku merasakan adanya keberadaan Suguru dibelakangku.

“You're realize that you always leave me by this time, don't you?” Suguru menatapku, layaknya membutuhkan kepastian dariku.
Aku melirik jam tangan digitalku yang menunjukan waktu 12.00 malam.
“I don't.” Jawabku tenang, berusaha tidak menunjukan emosi sedikit apapun padanya.
“You are.” Suguru menaikkan daguku dengan salah satu jari lentiknya.
“The first time and the second time, now.”

“Then, I'm such a Cinderella” aku memutar bola mataku.
“Maybe, but i'm not a stupid prince”
“Sorry?”
“Well, he told the Cinderella that he's in love with her. But the prince doesnt remember her looks and has to put her shoes in ever girl in the kingdom.”
Sangat masuk akal, dan aku tidak pernah menyadari seperti itu sebelumnya.

“If i fall in love with a girl, i'll never forget how she looks. And i know exactly where to find her.”