Gak usah yang lain, ada gue.

Sudah seminggu sejak kedatangan Alika dan Eve kembali ke Indonesia, Gama memiliki kesibukan yang super duper meningkat. Seperti sekarang, ia rela bolak-balik dari studio lalu ke Mall lalu ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan para sahabatnya. Bahkan ketika kemarin dua sahabatnya tiba pun, ia dengan cepat menjemputnya di Bandara dan mengantarkan mereka berdua ke Apartement miliknya. Karena idenya yang jail untuk membohongi Aukar ini sehingga mengakibatkan kegaduhan pada dirinya.

“Ada yang lo berdua butuhin lagi gak?” tanya Gama sambil berjalan ke arah kulkas untuk mengambil beberapa minum untuk dirinya sendiri dan juga sahabatnya.

“Gak ada. Lagian ya Gam, zaman sekarang udah canggih kok, nanti kita bisa pesan online.”

“Online online. Ada gue. Gak perlu pakai gituan.”

Ia mengambil handphone yang tergeletak di samping sofa tempat dimana Alika dan Eve sedang memanjakan dirinya untuk bersandar, “gue mau balik lagi nih ke studio, bener gak ada yang lo titip?”

“Gak ada GAMALIEEEEEEEEEL ALBIZAIRRRRR!”

“Yaudah kalo gitu mah,” jawabnya sambil memberikan ekspresi muka tengil khasnya. “Eh, besok lo berdua test kan? Gue yang anterin ya?” pintanya lagi.

Alika menghela nafas untuk kesekian kalinya, “Gam, ada abang gue kok, nanti gue minta dianter dia aja.”

“BETULLL! Gue juga mau cuci mata ngeliat abangnya Alika, ganteng coi!! BOSEN TAUUU KALO NGELIATNYA TUH LO TERUS GAMAAAA!” seru Eve dengan tawa khasnya.

“YEEEE! GUE JUGA OGAH! MALES LIAT LO BERDUA TERUS!” jawabnya dengan nada ngotot.

“Alasan basi lu. Mana ada orang males tapi rela jemput cewek yang notabenenya cuman sahabat di bandara pas jam 3 pagi? Dan udah dilarang juga, tapi tetep aja ngotot biar bisa ngejemput.”

Gama hanya tertawa mendengar dua sahabatnya yang sedang asyik meributkan kelakuannya, kini tangannya sibuk memakai jacket dan juga mengambil topi yang ia taruh diatas lemari, “Udah ya gak ada penolakan, besok gue yang anterin, sekalian nanti gue bawain breakfast dari MCD. Belajar yang benerrr lo berdua. Apalagi lo lik, gak dapet beasiswanya, gue rebut ya si Aukar.”

“OOOOOO ternyata lo baikkin gue selama ini karena ada niat busuk ya, Gam?” tanya Alika jail.

“Amit-amit, gue cuman becanda. Masih dalam jalan yang benar!”