38.

Jasmine memandangi foto pre-wedding dirinya dan Yunho yang terpajang di ruang tengah. Dia ingat foto itu dipasang saat mereka pindah ke rumah ini karena hal yang mereka lakukan pertama kali waktu pindah adalah memajang foto tersebut.

Hari ini Jasmine akan menemui Mami Yunho. Dirinya harus bertemu dengan kedua orangtua Yunho (dan juga orangtuanya) sebelum mereka ke pengadilan. Setelah insiden Ranca Upas waktu itu, Yunho tidak pernah mengajak Jasmine bicara. Yunho juga turut menjaga jarak dari Jasmine, berinteraksi seperlunya. Mereka masih tinggal serumah tetapi tidak lagi satu kamar. Yunho menempati kamar tamu semenjak pulang dari Bandung.

“Ayo.” Ajak Yunho membuyarkan lamunan Jasmine.

Sesampainya di rumah orangtua Jasmine, mereka disambut oleh Sunwoo yang membukakan gerbang. Jasmine menghampiri Sunwoo begitu dia turun dari mobil. Sunwoo memang masih tinggal bersama orangtuanya karena dia belum menikah dan dia gak dibolehin tinggal sendiri sampai menikah. Jasmine dan kakak-kakaknya pun sama. Itu udah jadi peraturan dari orangtua mereka.

“Mama sama Papa udah nungguin di ruang tengah.” Ujar Sunwoo setelah dirinya melepas pelukan kakaknya.

“Mama Papa tau kita mau kesini?”

Sunwoo mengangguk. “Bang Yunho bilang dua hari lalu katanya mau kesini sama Kakak.”

Jasmine menatap Yunho yang baru keluar dari mobil. Dia sempat beradu pandangan dengan Yunho sebelum akhirnya Yunho mengalihkan pandang dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Jasmine mengikuti Yunho. Sunwoo sendiri memilih untuk ke depan komplek karena dirinya tau kedua kakaknya itu butuh waktu dengan orangtuanya.

Mama Kim langsung memeluk Jasmine begitu melihat anak perempuan satu-satunya itu. Beliau juga memeluk Yunho setelahnya dan menyuruh keduanya untuk duduk.

“Jadi… kalian ini kenapa?” Tanya Papa Kim.

Yunho melirik Jasmine sebelum menjawab pertanyaan Papa Kim. “Jasmine sama Yunho bermasalah.”

Jasmine menunduk. Dia merasakan tatapan Mama dan Papanya meski tidak menatapnya secara langsung.

“Tadinya Yunho gak tau gimana harus benerin masalah itu tapi Yunho ngerti.” lanjut Yunho. “Yunho cinta sama Jasmine.”

Mama dan Papa Kim menatap kedua anaknya itu dengan bingung.

“Jasmine minta cerai tapi Yunho gak mau.”

Seketika kedua orangtua Jasmine menatap Jasmine dengan tajam.

“Yunho gak bisa ngelepasin Jasmine gitu aja. Yunho sayang banget sama Jasmine hampir seumur hidup Yunho. Karena itu Yunho harap Mama sama Papa masih kasih izin dan restu buat Yunho boleh jadi suami Jasmine seterusnya.”

Hening.

“Jasmine.” Suara Papa Kim membuat Jasmine menelan ludah. “Kamu mau cerai?”

Perlahan, Jasmine mengangguk.

“Kenapa, Sayang?” Tanya Mama Kim membuat Yunho dan Jasmine terdiam.

“Jasmine, kenapa kamu mau pisah?” Kali ini Papa Kim yang bertanya.

Jasmine kembali menunduk. “Aku gak bisa kasih Yunho anak.”

“Kamu keberatan sama itu, Yu?” Tanya Mama Kim. Dari suaranya, terdengar nada kecewa.

Dengan tenang Yunho menjawab, “Yunho emang mau punya anak, Ma, Pa. Tapi Yunho lebih pengen ngabisin hidup sama Jasmine.”

Yunho meraih tangan Jasmine lalu menggenggamnya. “Aku emang pengen banget punya anak tapi aku selalu bilang kan ke kamu kalo aku lebih pengen ngabisin hidup sama kamu. Aku mau punya anak tapi sama kamu.”

Jasmine sontak menatap Yunho.

“Aku gak pernah ngebayangin punya anak dari orang lain, Mine. Walaupun kamu minta cerai, suruh aku cari perempuan lain buat gantiin kamu, aku gak bisa.”

You know how much i love you for these years. Aku rela kehilangan semuanya asal bisa sama kamu. Aku mau anak tapi aku lebih mau kamu. Kalo pun kamu masih mau nerima aku.” Lanjut Yunho.