mimpi.


GUE DIMANA” Haikal berlari melewati hutan belantara yang sangat gelap. Srekkkkk tiba tiba badannya berhenti tanpa sebab yang membuat badannya tergoncang namun tak terjatuh. Ia melihat temannya, Celine, dengan pakaian kebaya dengan mata yang tertutupi kain. Celine terlihat terduduk menghadap batu yang sangat besar dengan ada banyak lilin di tanah dan seperti ada sesajen di depan kakinya.

Heikal mencoba berteriak memanggil Celine, namun sesuatu seperti menahan mulutnya untuk berbicara. Bahkan ia sudah beberapa kali membuka mulutnya, namun tak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Heikal tak bisa melakukan apapun, tubuhnya tak bisa bergerak, dan mulutnya tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun. Saat ia sedang melihat Celine yang tetap terduduk didepan batu besar itu, Ada siluet orang lain. Entah apa itu, namun itu terlihat seperti manusia. Orang itu berjalan mendekati Celine dengan tatapan kosong, dan duduk disebelah Celine menghadap batu besar itu. Heikal menyadari kehadiran orang tersebut, dan Heikal sangat yakin, Orang itu adalah Maximus.

bang max??” Maximus terlihat tak menggunakan baju atasan apapun, tatapannya kosong sama seperti Celine. Mereka hanya duduk terdiam menghadap batu besar itu. Tiba-tiba muncul seekor ayam jantan dihadapan mereka, Dan Maximus tiba-tiba juga berdiri dan mengambil celurit yang entah dari mana asalnya. Maximus memotong-motong ayam tersebut hingga tersisa bagian-bagian kecil. Darah dari ayam tersebut kemudian diambilnya lalu ia mengusapkannya ke badan dan wajahnya. Celine pun di sebelahnya juga ikut melakukannya, Mereka mengusapkan darah segar dari ayam itu dengan agresif ke seluruh badan, mereka seperti dirasuki sesuatu.