Secarik kertas tergores oleh tinta hitam yang datang sebagai curahan.

Bennu & Anubis ; An Endless Cycle

Ini adalah kisah dibalik megahnya julukan Bennu (phoenix) yang dilambangkan sebagai makhluk agung dan imortal.

Written by Filonna.

_____________________

Bennu adalah seekor burung berwarna merah menyala dengan ujung kuning keemasan, ukurannya cukup besar diantara burung biasanya, kicauan Bennu juga terdengar bagai sebuah alunan nada yang indah. Hanya saja setiap makhluk diciptakan untuk sebuah alasan, termasuk Bennu. Burung itu diciptakan oleh Ra, sang dewi mata hari untuk dijadikan persembahan kepada dirinya sendiri.

Apakah Bennu memiliki perasaan senang karena dirinya menjadi peran utama dalam persembahan untuk para dewa dan dewi? mungkin saja iya. Bennu tahu bahwa dirinya akan terlahir kembali bahkan setelah dihadapkan pada kematian. Bahkan setelah kematiannya pun, Bennu akan disambut oleh Anubis—dewa yang menjaga arwah arwah dan pengantar setelah kematian.

Jarak yang diperlukan bagi Bennu untuk terlahir kembali tidak tentu, hanya saja ia tahu begitu usia di dunianya sudah mencapai 500 tahun maka kematiannya akan dekat dan Anubis akan segera menyambutnya lagi dan lagi.

Sebagai dewa yang diharuskan menjaga arwah agar tidak melanggar aturan antara garis kehidupan dan kematian, Anubis diharuskan bersikap dingin tanpa melibatkan perasaan iba. Ia tidak mengetahui kalau kesepian tidak memilih kasta untuk didatangi. Anubis awalnya tidak terbiasa dengan kehadiran Bennu yang selalu riang tanpa beban, namun seiringnya berjalan waktu, sang dewa perlahan mulai terbiasa dan mengajak Bennu berbicara beberapa kali.

Anubis diam – diam senang mendengarkan kisah para manusia dari Bennu. Rasa penasaran bergejolak dari dalam dirinya, Anubis tidak sadar bahwa Bennu berhasil mengobati rasa kesepian sekaligus memberi luka atas nama rindu ketika Bennu terlahir kembali. Setiap ratus bahkan ribuan tahun sekali, Anubis akan memiliki masa dimana dirinya lebih bahagia dari dewa dan dewi lain. Tidak lain karena Bennu lah alasannya.

Disinilah hati kecilnya mulai berteriak meminta berontak. Kedatangan Bennu tidak lagi membawa kesan bahagia. Anubis tidak suka melihat wajah Bennu karena rautnya tidak sama seperti dulu. Sang dewa dengan sigap menghampiri Bennu, mempertanyakan keadaaannya. Jawabannya sudah bisa Anubis duga, Bennu tidak ingin menjadi persembahan lagi. Ia, Bennu agung yang immortal ini ingin hidup atas kehendaknya sendiri. Anubis memikirkan seribu cara untuk memecahkan masalah ini dari hari ke hari agar Bennu dapat tersenyum kembali lalu terbang layaknya jiwa yang bebas.

Solusi akhirnya didapatkan, Dengan kehendak dirinya sebagai Dewa pengantar antara kehidupan dan kematian serta pelindung para arwah. Anubis mulai bertingkah egois dengan mengubah arwah pendosa menjadi inkarnasi Bennu tanpa sepengetahuan Osiris—dewa kehidupan dan Ra.

Beberapa kali ritual mungkin berjalan lancar, Anubis ataupun Bennu juga bisa menikmati waktu mereka di alam sana dengan wujud Bennu yang sengaja dirubah agar persis seperti manusia biasa serta nama baru yang diberikan kepadanya, Phoenix. Tahun – tahun dimana Anubis bisa melihat Phoenix adalah masa yang tidak bisa dilupakan olehnya. Kepompong dalam hati Anubis tadinya diam tak bergeming, namun perlahan getaran muncul secara bertahap sampai berubah menjadi kupu – kupu bersayap elok.

Mereka tidak sadar kalau perasaan yang sedang tumbuh pada hati mereka adalah kesalahan fatal yang tidak seharusnya diketahui oleh Ra.

Alam bawah terguncang dengan dahsyat, Petir menyambar di mana – mana, kegelapan yang sudah menjadi makanan sehari hari kini mencekik seakan ingin menikam seisinya. Ra, sang dewi matahari datang dengan penuh amarah. Dirinya merasa terhina akibat ulah Anubis, disaat itu juga lah Ra memutuskan untuk memberi hukuman pada mereka. Phoenix tidak lagi dijadikan persembahan kepada sang dewi karena noda pada kesuciannya. Phoenix juga akan tetap terlahir dan mati, hanya saja kali ini ia tidak akan mengingat siapa jati dirinya serta ingatan tentang itu akan tidur jauh didalam lubuk hatinya.

Sedangkan anubis sang dewa kematian menerima hukuman dengan menjadi manusia serta dewa dimana ia tetap harus menjalankan tugasnya. Berbeda dengan Phoenix, setiap kali anubis mati, dirinya akan tetap mengingat semua hal baik itu tentang dirinya sendiri, Phoenix, atau bahkan Ra.

The End.

_____________________