Malam pukul sembilan setengah, seorang gadis terbangun dari mimpi buruk. Ia menemukan dirinya di tempat tidur telah basah karena keringat, dan saat ia mengangkat sedikit kepala, gadis itu melihat pemandangan kamarnya yang sangat berantakan

Tak lama Vi— nama gadis itu, beranjak dari tempat tidur dan duduk di tepi kasur dengan dua tangannya sebagai tumpuan utama.

Vi tertidur setelah menyelesaikan halaman halaman akhir sebuah judul novel, memaksa otak nya bekerja lebih ternyata tidak memberinya sebuah keajaiban yang bisa ia tuliskan, hal itu hanya membuat dirinya letih dan berakhir terlelap. Di atas kertas sana dia hanya memberi akhir tak jelas

“….baik, berjumpa lagi semuanya.., malam ini ada yang ingin mengirimkan cerita unik, sedih atau pengalaman menyenangkan kalian ngga nih? Kalau ada langsung saja hubungi kami di nol delapan tiga—”

Dahi Vi berkerut, ia lupa mematikan setelan radio sejak sore tadi?

Tapi ada bagian yang menarik perhatiannya. Cerita? Dia tidak punya pengalaman seru di dalam kamar ini tapi sedih? Ada banyak hal yang bisa ia tulis untuk itu

Ia buru buru mencari benda pipih miliknya, melempar bantal, selimut dan lembaran kertas hingga benda yang ia cari berhasil terjangkau olehnya. Dengan segera menyusul angka yang hampir hilang di kepalanya, kemudian mengejar ucapan pemandu radio, namun hal itu membuat dirinya mengumpat kesal “astaga bajingan ini!” karena menurut Vi dia disana berbicara terlalu cepat

“Yea!” Seruan itu terdengar setelah dua belas angka berhasil ia simpan di ponsel nya

“Aku bahkan mengalahkan kejaran anjing gila sialan kemarin sore, tapi kewalahan dengan ucapan mu. Benar benar!” Berbicara sendirian seolah Vi sedang berada di depan pemandu radio dan memakinya dengan puas