Awal

Hai Namu.

I'm here to talk with you. How are you? I hope you are always happy and healthy.

Aku kembali lagi di sini. Sesuai janjiku di tulisan sebelumnya, aku akan melanjutkan ceritaku bersamamu. Aku juga sudah berjanji tidak akan berhenti menulis, dan bicara dengan kamu melalui tulisan ini. Aku percaya kalau tulisan ini positif, suatau hari nanti tulisan ini akan dibaca olehmu. Ini akan membuka jalanku yang seluas-luasnya untuk bisa bertemu kamu.

Ditulisan ini aku mau cerita bagaimana awalnya aku bisa menyukaimu dan juga BTS. Mau dimulai dari mana? Kamu? atau BTS?

Sepertinya kamu lebih memilih aku untuk bercerita tentang kamu terlebih dahulu. Oke baiklah, akan dimulai dari kamu.

Aku tahu tentang BTS itu kira-kira di pertengahan 2019 atau 2020, aku lupa tepatnya kapan. Sejujur aku benar-benar buta soal K-pop. Aku dulu adalah seorang Western garis keras. Aku mengakui kalau dulu aku ini sombong sekali. Aku pernah berkata, “aku tidak akan pernah suka sama artis Korea.” Aku berkata begitu hanya pada diri sendiri, karena bagiku kalau tidak suka ya sebaiknya dipendam saja. Aku cinta damai dan tidak suka keributan.

Aku tahu BTS. BTS pernah kolaborasi sama salah satu brand dari toko online terbesar di Indonesia. Pernah melihat kalian di televisi, iklannya selalu muncul di bioskop sebelum film diputar, dan lagu-lagu kalian yang selalu di putar di mall-mall. Aku sama sekali tidak tertarik, aku bodo amat. Aku tidak penasaran, dan aku tidak akan mencari tahu.

Namun, kamu yang menarik aku untuk menyukai satu hal yang dulunya tidak pernah terbesit dalam pikiranku untuk suka. Jadi semua berawal dari aku yang mulai suka menonton K-drama pada saat awal pandemi melanda dunia, aku pun dulu begitu. Pernah berkata pada diriku sendiri, aku tidak akan pernah mau menonton drama Korea. Itu pasti ceritanya klise, cuma soal percintaan.

I'm totally wrong! K-drama ternyata amat sangat bagus. Gendrenya banyak bukan hanya tentang kisah cinta, dan bahkan ada beberapa drama yang sangat dekat dengan kehidupan. Pada saat itu aku memberitahu diriku sendiri dengan tegas seperti ini, “Yes, janji ya kamu hanya perlu suka dengan K-drama saja. Jangan sampai suka sama idolnya.”

Janji itu berhasil aku pegang sampai tahun 2022. Pada akhir bulan Februari aku terkena masalah. Padahal hidupku sudah banyak masalah, herannya aku masih saja suka cari masalah. Pada saat itu I found you. Aku bertemu dengan kamu hanya secara virtual melalui sosial media. Aku bertemu kamu di Qoura, thanks to Qoura.

Jadi Qoura itu adalah salah satu platfrom sosial media yang menurut aku. Sangat positif. Di sana aku bisa mendapatkan banyak pengetahuan, nasihat hidup, tips-tips untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan sebagainya dari pertanyaan yang diajukan.

Sebenarnya di sana banyak orang-orang yang menjawab soal BTS atau para membernya. Akan tetapi, pada saat itu aku sama sekali tidak berminat untuk membacanya. Entah kenapa di akhir Februari itu aku ingin sekali membaca jawaban dari salah satu pengguna, yang menjawab pertanyaan soal kamu.

Kira-kira begini pertanyaannya :

“Siapakah idol K-POP yang tidak pantas menjadi idol, dalam konteks positif?”

Jawaban yang diberikan oleh si pengguna adalah kata-kata di bawah ini. Kata-kata ini hanya sebagian yang kuingat ya :

“Kim Namjoon atau RM. Dia adalah leader terbaik, auranya RM itu sangat positive vibes. Dia sangat berwibawa, sekalinya berbicara di depan publik semua mata hanya tertuju pada RM. RM juga jenius, sering dijuluki sexy brain oleh Army. RM sangat berkharisma, mungkin ketampanannya tidak sesuai dengan standar Korea. Tapi, RM punya ciri khas sendiri. RM tampannya berbeda. Punya jiwa leadership yang patut diacungi jempol. Fluent in English, RM bisa bahasa Inggris dengan fasih hanya dengan menonton serial friend.”

Hanya itu yang aku ingat.

Aku hanya membaca. Belum penasaran dengan sosok kamu, dan jawaban yang diberikan oleh si pengguna benar-benar positif. Setelah itu entah kenapa rasa penasaran pun muncul. Sampai akhirnya aku memutuskan mencari tahu tentang kamu. Aku pun langsung suka dengan kamu! Benar apa yang dikatakan oleh dia di Qoura kamu benar-benar sempurna.

Kamu terlalu keren di mataku. Sampai aku tidak berani untuk mengkhayal kamu menjadi pacar aku, suami, atau memaksakan diri ingin jodohnya kamu. Aku benar-benar tahu diri. Value aku jauh sekali masih di bawah kamu, aku masih belajar. Kalau kata temanku, memang Namjoon tahu kamu hidup? Aku paham bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, tapi realitas saja. Aku si orang biasa berjodoh dengan super star bernama Kim Namjoon. Yang ada nanti aku di bully satu dunia.

Kamu tidak perlu khawatir, aku tetap suka kamu. Tidak lebih dari itu. Aku suka sebagai orang yang kagum dengan hal-hal positif yang kamu bagikan pada dunia, dan banyak menginspirasi banyak orang.

Dari situ, aku pun mulai mencari tahu tentang kamu, melihat video kamu, wawancara kamu, dan pada saat kamu speech di Unicef. Ini benar-benar membuat aku kagum, tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata. Kamu terlalu bersinar dimataku. Tapi, sinar itu sama sekali tidak membuat aku silau. Sinar kamu benar-benar meneduhkan, terima kasih yah sudah bertahan sampai kamu bersinar seperti sekarang.

Kata-kata yang keluar dari mulut kamu benar-benar seperti magis. Pada saat itu pun aku langsung berkata, “ini yang aku cari.”

Akan tetapi, aku langsung kembali pada kenyataan. Kalau kamu mungkin bisa aku cintai, sayangi, kagumi, atau berharap bisa jadi bagian dari hidupmu. Namun, perlu ditanamkan dalam otakku kalau kamu tidak bisa aku gapai.

Sekali lagi aku hanya sebatas suka terhadapmu, tidak lebih dari itu. Seperti yang aku bilang diawal.

Aku bukannya kehilangan harapan, Namu. Aku sudah dewasa, aku sudah pernah merasakan bagaimana aku dulu dengan biasku, dan pada akhirnya mereka tidak pernah menjadi milik aku. Aku hanya ingin menemukan sosok dirimu, di duniaku. Kamu yang aku butuhkan, jika kamu terlahir sebagai orang biasa bukan RM leader of BTS. Kemudian takdir akan mempertemukan kita, akan kupastikan diriku pasti akan jatuh cinta dengan kamu.

Kalau suatu hari nanti aku mati, lalu aku bereinkiranasi. Aku ingin menjadi orang yang terlahir dekat dengan duniamu, supaya aku bisa mengenalmu secara langsung. Bukan dari media, aku ingin mengenal dirimu secara personal. Aku ingin tenggelam dalam isi kepalamu, aku ingin memotret kamu pada saat kamu berkunjung ke musem. Aku ingin menjadi temanmu untuk bersepeda, pergi ke taman, atau ke perpustakaan untuk membaca buku. Lalu membahas buku yang kita baca.

Sesederhana itu keinginanku, Namu. Aku ingin kamu terlahir sebagai orang biasa, lalu kita bertemu dan membuat cerita.

Kamu adalah sosok yang aku butuhkan di dalam duniaku saat ini. Saat aku dewasa.

Kalau takdir sudah menggariskan kamu bukan untuk aku, aku tidak egoiskan berdoa menginginkan sosok diri kamu di duniaku? Maksudku begini; suatu hari nanti aku akan menikah. Begitu pun dengan kamu, kan? Nah, aku menginginkan sosok seperti dirimu.

Kamu adalah harta karun yang mungkin selama ini aku cari-cari. Sudah lima atau enam tahun aku tidak pernah punya sosok idola. Maksudnya gini, sosok yang benar-benar aku jadikan panutan. Aku masih kok kaya suka sama salah satu anggota band ini dan itu, hanya suka. Selanjutnya aku akan biasa-biasa saja, tidak terlalu mengikutinya. Bisa juga aku ganti lagi orangnya. Aku pikir tidak ada yang bisa menggantikan biasku yang terdahulu, ternyata aku salah. Kamu pemenangnya Namu.

Tujuan aku menulis seperti ini, supaya aku bisa lebih dekat dengan kamu. Kita tidak tahu kan dunia akan memberi kejutan apa. Siapa tahu tulisanku ini bisa sampai ke kamu, mungkin pada saat ini masih menggunakan bahasa Indonesia. Tapi, suatu hari nanti ketika pemahaman bahasa Inggrisku sudah sangat baik, tulisan ini akan kuterjemahkan dalam bahasa Inggris.

Mimpiku sederhana hanya ingin bertemu dengan kamu. Aku menerima kalau dulu aku gagal bertemu dengan Harry Styles. Akan tetapi, untuk kamu boleh kan berusaha lebih keras lagi supaya benar-benar bertemu. Atau setidaknya tulisanku bisa dibaca oleh kamu.

Dari berawal aku suka kamu. Aku pun mulai suka dengan lagu-lagu BTS (masih dalam proses untuk mendengarkan satu-satu lagunya). Sebagai bentuk apresiasiku dengan lagu-lagu kalian, lirik yang kalian buat benar-benar punya arti yang cukup dalam.

Aku suka dengan member yang lain. Jin, V, Suga, Jimin, Jhope, dan Jungkook. Omong-omong Jungkook seumuran denganku. Dia keren dengan umur yang masih sangat muda sudah sampai pada impianku. Aku masih tidak tahu arah hahaha, tapi aku tidak boleh membandingkan diriku dengan orang lain.

Jungkook di umur 15 tahun sudah mengejar karirnya, aku diumur segitu masih menikmati masa-masa remajaku. Masih ngefangirling. Dari sini saja sudah jelas kan kalau garis finish nya pasti tidak akan berhenti di waktu yang sama.

Aku masih tetap waras, dan tetap hidup. Aku sangat bersyukur. Meskipun aku sampai detik ini pun belum sampai pada tujuanku.

Aku senang bertemu dengan kamu. Mengenal kamu sebagai RM atau Kim Namjoon. Aku yang pada awalnya sama sekali tidak peduli tentang BTS, aku mulai suka dengan lagu-lagunya.

Mungkin aku bukan orang yang tahu tentang kalian, saat kalian sedang berjuang. Tapi, aku sangat-sangat mengapresiasi, segala proses, perjuangan, dan pencapaian kalian untuk menjadi yang terbaik di mata dunia. Untuk memberikan energi positif pada orang-orang yang hidupnya dalam kegelapan, menarik mereka keluar bersama-sama menemukan cahayanya.

Kalau di masa depan nanti. Jika alam dan Tuhan mengizinkan kamu dan aku untuk bertemu, di tempat terbaik, dan waktu terbaik. Bolehkah nanti aku meminta waktumu? Untuk kita berdua mengobrol tentang apapun, dalam satu hari itu sebagai dua orang biasa.

Satu hal yang ingin kuberitahu kepadamu, aku ingin melihat kamu main drama. Semoga kamu mau ya, dan aku berdoa akan ada sutradara yang akan menawari kamu untuk main drama. Sangat ditunggu kabar ini, kamu pasti bakal keren banget.

See you, Namu!

Y.