untitled

“Nya, lo lagi punya orang yang lo sukain ngga?” ucap laki-laki di sebelah Lavanya.

Lavanya yang awalnya sibuk dengan jajan yang sedang ia makan lansung menoleh ke samping kiri, menatap lawan bicaranya dan tersenyum sembari berkata, “Iya, gue punya. Kenapa emang?”

“WIHHHH SIAPA TUH??!!!!!”

“Pertanyaan gue belom dijawab, Pranaja Jayantaka.”

“Ya gapapa sih gue iseng tanya aja, siapa tau gue bisa bantuin lo deket sama dia. Lo juga belom jawab pertanyaan gue, siapa sih cowo yang ditaksir sama seorang Lavanya Auristela?”

“Kepo lo ah! Lagian lo juga kenal sama orangnya kok.”

“BUSET SIAPA DAH ORANGNYA?!!!!”

“Ya orang.”

“Nya, lo jangan bikin gue kepo dong elah!”

“Justru itu niat gue, Jaya. Bikin lo penasaran. HAHAHAHAHA!!!!!!”

“Kurang ajar lo! Ayolah, masa lo gamau spill siapa orangnya?”

“Big no. Mulut lo kayak ember bocor.”

“Kali ini kaga sumpah, Nya. Seriusan dah, duarius malah.”

“Engga ya tetep engga, Jaya!”

Ratusan kali Jaya mengeluarkan kata tanya ‘siapa’ kepada Lavanya tidak membuat dirinya luluh dan segera memberitahukan perihal siapa orang yang sedang menjaga hatinya itu. Hingga akhirnya….

“Dih, lo gue cepuin ke anak-anak kalo lo punya pacar nih?!”

“Kok lo ngefitnah sih?!”

“Ya makannya siapa?!”

“IH! Yaudah, inisialnya aja nih. ‘R’. Udah ga usah lo tanya-tanya lagi ‘R’ itu siapa!”

“WIDIH ‘R’ SIAPA DAH? HAHAHAHA!!!!”

“Lo diem deh, atau nih sampah plastik gue jejelin ke mulut lo?! Jadi orang kok rewel banget.”

“Galak banget dah yang suka sama mas ‘R’. HAHAHAHAHA!”

Gadis yang sedang berada di sebuah toko buku ini lantas tertawa kecil setelah menemukan buku yang membawa ingatannya kembali ke masa dimana ia masih duduk di bangku SMA. Karena sudah memilih buku yang akan ia beli, Lavanya segera membayarnya di kasir dan bergegas keluar dari toko buku itu.

Lavanya memutuskan untuk makan siang dulu di sebuah restoran yang masih berada di mall yang sama dengan toko buku yang baru saja ia kunjungi beberapa menit yang lalu. Tanpa menunggu waktu lama, makanan yang ia pesan sudah berada di hadapannya. Tidak lupa sebelum pelayan reestoran pergi, Lavanya pasti mengucapkan terimakasih terlebih dahulu baru dirinya akan menyantap makanan yang dipesan.

Tak perlu waktu lama untuk Lavanya mennghabiskan makanan tersebut. Setelah selesai dirinya langsung membersekan barang-barangnya dan beranjak dari restoran itu menuju ke basement mall. Entahlah, hari ini Lavanya ingin menyetir sendiri. Padahal dia biasanya mengunakan angkutan umum atau taksi online.

(½)