#Kala sigila bercerita...

Panggilan telpon sudah tersambung, suara gerasak-gerusuk dari sebrang sana terdengar. Sambil menunggu sambungan telpon itu berganti menjadi suara manusia, Ravella turun dari ranjangnya menuju meja belajarnya untuk mengambil snack favoritnya (basreng).

'HALLOW!!!'teriakan itu terdengar dari sebrang sana membuat Ravella bergegas lari keatas kasur empuknya.

“Jadi gimana tu ceritanya wirrr?”tanya Kalvira dari sebrang sana.

'Jadi gini..'

Ravella mulai bercerita tentang yang terjadi saat malam dimana ia pulang bersama Diskara, ia memulainya saat ban motor yang bocor akibat ulah si paku. Sekedar informasi Ravella masih sebal dengan paku besar yang tertancap di ban mulus motor Diskara.

Ravella berteriak karena mengingat moment malam itu, saat Diskara bertanya 'lo ga papa kalau jalan dulu?'

Bukan lebay, bukan!

Maksud Ravella itu dia yang tadinya sebal karena diblock tiba-tiba dianterin balik itu kaya mimpi!

Jadi dia ngerasa kalau Diskara tuh engga sesuai sama pikirannya waktu itu 'saat diblock' Ravella benar-benar merasa kesal apalagi saat berpapasan dikampus.

Disebrang sana Ravella ikut terkikik dengan sikap temannya yang menahan salting, ia sangat tahu jika kawannya ini malam itu sudah dipastikan tidak bisa tidur.

Memang benar!

“Terus gimana-gimana?”tanya Kalvira lagi saking penasarannya ia sedikit berteriak membuat Ravella yang sedang menatap langit-langit kamarnya terperanjat, karena speaker ponselnya berada disamping telinganya.

Lalu Ravella melanjutkan ceritanya bagaimana sikap Diskara saat bersamanya malam itu, sejujurnya Ravella merasa tersentuh. Tersentuh ya bukan BAPER.

Tapi???

Beneran tersentuh kah jika dibelikan mukena sampe salting tak tertolong?

Kalau kata Kalvira 'jing lo naksirrrr ya?!'

Dengan cepat Ravella berkata 'engga anjirr!!'

Entah benar atau memang gengsi?

Entah.

Sudah ku katakan 'manusia gila sepertinya sulit dimengerti'

Kalvira hanya tertawa mendengar jawaban Ravella, entah karena dia tau sahabatnya ini gengsi atau memang suka tapi bukan suka?

Diakhir cerita Ravella ia menceritakan moment paling penting dari akhir perjalanan night ride yang tak disengaja itu.

“INI LO KUDU TAU SIHkk!!”ucapnya sambil salting dan tertawa.

Kalian tau kan kalau orang salting suka ga jelas ya kira-kira gitulah Ravella saat ini.

'APA ANJIRrrr?!'tanya Kalvira dari sebrang sana penuh penekanan dan penasaran.

“GUA DIAJAK LIAT CITYLIGHT!”ucap Ravella berteriak diakhir ucapannya.

'ANJIR SERIUS?!'tanya Kalvira tak percaya.

“SERIUS ANJING!”suara Ravella yerdengar menggema.

'Anjir ko bisa sih?'tanya Kalvira terdengar masih tak percaya.

Ravella menceritakan kembali saat diperjalanan pulang, Diskara memang banyak mengajak Ravella mengobrol lalu topik 'City Light' itu menjadi puncak kegilaan seorang Ravella.

Kalvira hanya mengoceh tak jelas karena saking tak percayanya.

Lalu mereka bercerita saat main hom pim pa untuk pulang, meraka tertawa tidak tahan mengingat ide konyol Sefan.

Lalu Kalvira memulai bercerita, jika Sefan sepertinya sedang mendekatinya namun Ravella hanya menanggapi “Yang bener aje lu kan naksirnya si Gavin?”

'Bukan itu pointnya gila, maksud gua tuh temen-temennya tau gaksii?'tanyanya penuh penekanan.

“Ya bisa tau bisa ga tergantung Sefannya cerita ga ke mereka..”jawaban Ravella tak salah cuman salah.

'Lo paham ga sih anjing gereget gua!'kesal Kalvira membuat Ravella tertawa.

Memang iseng anaknya.

“Paham lurrd, maksud gua ada gerak-gerik ga dari temen-temennya yang bikin lo yakin ni laki war wer wor?”tanya Ravella.

'Ada! Si Diskara anjirr dia tuh ke aneh anjirr kalau dikampus ke gua kaya yang lagi nyomblangin gitu anjirrrr..'jawab Kalvira gereget mengingat tingkah laku Diskara yang seolah sedang mencoba mendekatkan Sefan dengannya.

“AHahah anjirr lucu bangett cowok nyomblanginnn!!!”Nada bicara Ravella berubah seperti sedang memuji biasnya 'Jaehyun'.

'Fokus on babe!'ucap kalvira.

Ravella tertawa fokusnya terpecah saat melihat nama Diskara ada di roomchatnya.

Ravella merasa tergelitik sambil menendang-nendang bantal.

“Kalau gitu berarti Si Kara doang yang tauuu!”jawab Ravella.

'Kara? ohhh manggilnya Kara...”ucap Kalvira membuat Ravella tersadar sambil memukul-mukul mulutnya.

'Dah ah ga seru bahas ditelpon mending vn'ujar Kalvira dari sebrang sana.

“Kan udah gua bilang vn cok, lo malah ngajak telponan ga bisa anjirr..”timpal Ravella.

'Ya gua kira lo bakal fokus, malah ke trigger sama Diskaranya hrrr dasar cegil akut!'ejek Kalvira sambil tertawa.

Lalu sambungan telpon itu terputus.

Mereka melanjutkan ceritanya digroup, karena seorang pemandu sudah membawakan berita terupdatenya.

Dan roomchat Ravella kini seolah berwarna setelah kedatangan tamu yang sangat ingin ia undang (Ravella ketawa salting).

Alunan musik dari pengeras suara terdengar menggema di kamarnya, Memang benar cegil harus berteman dengan cegil contohnya Ravella dan taylor perpaduan yang sangat epik.

Malam itu Ravella terlelap ditemani alunan musik 'Welcome to New York'

Lirik terakhir yang terdengar sebelum ia terlelap membuatnya tersenyum...

'And you can want who you want'