Tak mudah untuk tetap bersamaku, puan.

Tak mudah untuk tetap bersamaku, puan. Serampangan dan membosankan. Sudikah dikau, puan?

Aku tak lucu dan menggemaskan seperti Cak lontong; aku garing bagaikan tempe yang digoreng terlalu kering di warkop bagong.
Aku bukan Sukab yang bisa mengirimkan senja pada amplop surat bertutup rapat. Senja kirimanku hanyalah berbentuk gambar pada kiriman chat.
Aku terkadang pelupa, tak bisa menjanjikan apa-apa; fokusku tersebar dimana-mana.
Aku tidak spesial seperti nasi goreng bertelur mata sapi, lengkap isi yang disusun sepenuh hati oleh akang intel berwalkie-talkie.
Aku rumit bagai benang wol yang seringkali kusut dan semrawut, kacau dan tak berurut.
Aku tak terbaca seperti prediksi ramalan cuaca, berita sela di pagi buta yang datang tanpa aba-aba.
Aku kerap menghosting pada situasi genting, meski alasanku sering tak begitu penting.
Aku berisik dan gemar mengusik, bersikap kurang apik dalam kondisi tak baik.
Aku gemar menyombong meski kopong; gemar sembunyi dalam kepompong saat hati melompong.
Aku bercanda tanpa melihat suasana; tutur kataku manasuka, sering mendatangkan bencana.

Tak mudah untuk tetap bersamaku, terlebih bila aku memintamu untuk menghabiskan sisa hidupmu bersamaku. Sudikah dikau, puan? Menerima aku dan seluruh kekurangan?

Bila benar kau sudi, puan,
Aku bisa membuatmu mengeluh hingga tak sadar melenguh dan mengerang kencang bak genderang tanda perang.
Aku bisa menghapus gurat hati yang sarat datang tanpa isyarat, meluruh gemuruh hingga teduh dan kembali kukuh.
Aku bisa berlaku baik terhadap sanak, menjadi layak jika kau ingin beranak dan tak masalah jika banyak.
Aku bisa membuatmu merasa aman dari apa yang membuatmu tak nyaman dalam pelukan.
Aku bisa mencintaimu hingga seribu tahun lagi dan membuatmu merasa jadi manusia yang paling aku cintai di seluruh galaksi.

Telah kujabarkan diriku dan kekuranganku, meski mungkin tak sepenuhnya karena aku kurang dan/atau tidak tahu.
Maka sekali lagi aku bertanya, sudikah dikau, puan? Menerima aku dan seluruh kekurangan, menggenggam tanganku di pelaminan?

Samael
Posted first in @KKKIMKAl
[Kamis, 10 Juli 2020. 03:55 Pagi.]