Jalan-jalan
Pukul setengah enam pagi, di hari Sabtu, semuanya sudah berkumpul. Tujuan kalian ke daerah atas alias dekat perbukitan dan kebun teh, jadi supaya udaranya masih segar kalian memutuskan untuk berangkat pagi.
Terushima membawa tetangganya yang berbeda sekolah dengan kalian bernama Hana, sengaja katanya, supaya kamu tidak menjadi satu-satunya gadis yang ikut.
Setelah dirasa siap, kalian berangkat. Kamu dibonceng oleh Suna, Akaashi dengan Kunimi, Futakuchi (terpaksa) dengan Kageyama, Terushima dengan Hana, Kuroo dengan Oikawa, dan terakhir Bokuto dengan Semi.
Perjalanan tak terasa jenuh karena Suna yang terus menerus mengajak mengobrol dan teman-temanmu serta teman-temannya Suna yang ada saja tingkah anehnya, bahkan membuat pengendara lain memperhatikan kalian karena terlalu ramai.
Sampai di tempat tujuan, kalian berjalan-jalan, mengambil banyak foto kemudian mencari tempat yang sekiranya bisa dipakai duduk dan mengobrol.
Berbaur memang tak mudah, kamu tahu itu. Beruntungnya teman-temannya Suna tak melakukan hal-hal aneh atau memaksamu untuk langsung mengobrol dengan mereka.
Mereka benar-benar berhati-hati ketika mengajakmu berbicara, mencoba membuatmu senyaman mungkin.
Diantara kelima teman Suna, tak kamu sangka kamu cepat akrab dengan Kuroo. Lelaki jangkung itu beberapa kali mengajakmu berbicara mengenai ini dan itu, gaya bicaranya, topik pembahasannya, membuatmu tertarik untuk membalas ucapannya hingga akhirnya kalian saling nyaman berbicara pada satu sama lain.
Dengan empat teman Suna yang lain kamu hanya 'sekedar' sih, tapi sedikitnya ada kemajuan lah.
Dari satu tempat pindah ke tempat lain. Ada saja cerita-cerita yang hadir mewarnai kegiatan 'hangout' kalian kali ini.
Meski sepertinya banyak sekali waktu yang dihabiskan di perjalanan mengingat jarak dari satu tempat ke tempat lainnya cukup jauh, tapi kamu tak sama sekali bosan. Kamu menikmatinya, meski belum bisa sepenuhnya dekat dengan teman-teman Suna.
“Gapapa, gak akan bisa berubah dalam satu hari kan? Take it slow, ini cuma permulaan. Masih banyak lagi waktu buat lo bisa akrab sama temen gue.” Begitu kata Suna.
Sebelum pulang, kalian memilih warung tenda di pinggir jalan sebagai tempat makan malam. Masih diiringi canda tawa yang tak pernah bosan mewarnai kisah hari ini sejak pagi tadi.
Sederhana, tapi penuh kebahagiaan. Itulah yang kamu rasakan dari hari ini. Pergi ke tempat yang low budget seperti bukit dan kebun teh, membeli kopi seraya menikmati pemandangan, menghabiskan waktu di jalanan yang ramai, lalu makan malam di warung tenda yang menyajikan makanan murah meriah namun enak.
“Suna, makasih dah ajak gue buat hangout hari ini.”
“Are you happy?”
“I am. That's why i thank you.”
Suna terkekeh. “You are welcome.”