prom night


Malam yang ramai, dirayakan bersama para (mantan) anak kelas 12 yang baru saja lulus beberapa hari lalu, prom night sebagai malam terakhir mereka menghabiskan masa SMA bersama.

Semuanya berpenampilan maksimal, yang perempuan dengan gaun dan berbagai riasannya sementara yang lelaki dengan jas dan parfum atau mungkin tatanan rambutnya.

Tidak terkecuali Alisa dan Semi. Mereka bahkan sudah menjadi sorotan sejak pertama kali menginjakan kaki disini. Penampilan keduanya mengundang decakan kagum bagi siapapun yang melihatnya.

“Kayaknya sih Alisa sama Semi yang bakal jadi prom queen sama prom king nya” ujar Yaku yang tengah berbincang dengan Kuroo dan kawan-kawan.

“Gue lah prom king nya, gue juga ga kalah ganteng dari Semi” Oikawa menyombongkan diri, mengundang decihan malas dari yang lain.

“Udah woy kasian Kuroo kepanasan”

“Ngga anjing apaan dah ngapain panas” itu yang terucap di mulutnya, tapi di hatinya lain lagi. Ia memang merasa sedikit panas melihat kemesraan Semi dan Alisa.

“Dah dah masa prom night mau galau-galauan, ini kan last night kita bareng-bareng sebelum menempuh jalan yang berbeda ke depannya, jiakh. Bawa fun aja sih”

Semuanya menyetujui ucapan Bokuto. Mereka kembali berbincang-bincang ringan dengan teman-teman yang lain, bercanda dan tertawa membahas apa saja yang dirasa lucu, menghabiskan tiap detik waktu yang berlalu sebaik mungkin, membuat memori yang suatu hari nanti dapat dikenang dengan indah.

“Oke guys sekarang area untuk para bucin nih. Guess what? Yes! It's time to dance. Buat yang ga bawa bucinan boleh menepi dulu kali ya hahaha just kidding guys kalian juga boleh berpartisipasi kok pastinya, sama temen kalian juga ga masalah. Kita mulai sekarang ya!”

Lantunan musik klasik memenuhi ruangan luas itu, mereka yang membawa pacarnya atau sekedar prom date mulai berdansa mengikuti irama lagu sementara yang datang sendiri atau dengan teman kebanyakan hanya menonton dari tepi.

Ada satu pasangan yang menyita perhatian Kuroo, siapa lagi kalau bukan Semi dan Alisa? Mereka benar-benar serasi, menari sesuai irama dengan senyum tak luntur dari bibir keduanya. Tangan Semi bertengger manis di pinggang ramping Alisa, tangan Alisa di pundak Semi.

Seketika ruangan ber-AC itu terasa panas bagi Kuroo. Rasanya ia tak sanggup berada di ruangan itu lagi, hati gue masih nyut-nyutan kalo kalian lupa.

“Bro gue keluar ya”

“Mau ngapain lo?”

“Stargazing”

Iwaizumi tertawa “begaya lo monyet bilang aja mau ngegalau”

Kuroo menaikan alisnya menyetujui lalu menepuk bahu temannya itu sebelum melangkah keluar.

Ternyata diluar juga cukup banyak orang, di beberapa titik ada yang terlihat sedang berdansa mengikuti lagu dari dalam, ada juga yang hanya mengobrol, yang merokok, dan lain-lain.

Kuroo sendiri hanya diam menyesap minumannya, menikmati hembusan angin dan menatap bentangan langit malam penuh bintang.

“Kuroo” merasa namanya dipanggil, lelaki bersurai legam itu menoleh. Ekspresinya terlihat terkejut untuk beberapa sekon.

“Alisa? Ngapain disini? Bukannya lo lagi dansa di dalem?”

“Hai, iya barusan. Tapi gue ga liat lo dari pertama dateng, pas lo keluar baru keliatan. Takut lo ngilang lagi hahaha makanya kesini”

“Ohh haha ga akan lah. Ada apa emangnya Sa?”

Kuroo merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, Alisa benar-benar cantik malam ini, dalam balutan dress hitam panjang dengan rambutnya yang dibiarkan tergerai indah.

“Ga ada apa-apa sih cuma pengen ngobrol, we didn't talk too much since one or two months ago... I think? SNM lo gimana?”

“Ga dapet. Lo sendiri? Gue denger-denger dapet ya sama Semi juga? Congrats”

Mhm thank you. Gue kaget loh lo-

“Alisa?” Belum selesai gadis itu bicara, Semi datang dan mengajaknya kembali ke dalam.

“Oh iya, kalo gitu gue masuk lagi ya Kur? I'll talk to you later, kalo ada kesempatan. Good luck on your college life ntar yaa!” Alisa melambaikan tangannya kemudian.

Kuroo balas tersenyum lalu menghela nafasnya panjang setelah gadis itu menghilang dibalik pintu masuk. Good luck katanya.

“Niat ngehindar, malah disamperin. Dasar apes” dan entah sejak kapan Bokuto serta Oikawa sudah ada di sebelahnya.

“Lo berdua kayak setan” ujar Kuroo karena terkejut.

Stop mellow Tetsu. Ayo masuk lagi, kita have fun bareng yang lain, sesi dance nya udahan kok!”

Akhirnya Kuroo ditarik kembali kedalam oleh kedua temannya itu, lalu menghabiskan waktu sampai larut malam–mungkin menjelang pagi bersenang-senang bersama teman-teman SMA nya yang lain.

Benar-benar malam ini adalah malam yang tak terlupakan bagi lelaki itu, perasaannya seperti campur aduk antara bahagia dan berbagai perasaan yang tak dapat dijelaskan apalagi ketika melihat Alisa.