narrative writings of thesunmetmoon

196.

#soonwoo

“See? See??” Minghao menyurukkan hape itu ke wajah kakak sepupunya. “Ganggu banget. Aneh banget. Sekarang dia nyetalk aku, Bang. Ini kenapa aku nggak suka nomerku disebarin tanpa ijin!”

“Uh...,” Soonyoung menelan ludah, merasa bersalah pake banget.

“Hah? Siapa berani nyetalk elu, Hao?” mendengar itu, Mingyu mendongak dari layar hapenya. Kebetulan chat dia sama Wonwoo barusan selesai. Segera saja, ia memasang muka garang. Biarpun Mingyu sehari-hari adalah anak baik dan manis, tetapi badannya yang tinggi besar dan kedua lengannya yang berotot jelas mampu mengintimidasi ketika diperlukan, seperti saat ada cowok lain merayu pacarnya yang lagi menunggu Mingyu membeli popcorn di bioskop atau ketika sahabatnya, Minghao, dirundung masalah, seperti saat ini.

“Ini nih, Bang Nyong ngasihin nomer gue ke temen kampusnya,” Minghao mulai curhat ke Mingyu, despite Soonyoung yang makin menunduk malu. “Terus dia gue blok kan karena dateng-dateng ngajak pacaran—”

“Bused, temen gue laku amat.”

”—eeh, tetau dia WA gue lagi masa, Gyu. Pake nomer hape adeknya.”

“Whadefak, that's creepy.”

“Mana dia pake ngirimin foto dia pula.”

“Hah? Mana, mana? Gue mau liat dong,” segera saja, Mingyu menyusruk. “Berani-beraninya dia nyetalk temen gue.”

“Nih, mukanya.”

....

........

.................

“LAH INI MAH BANG JUNED??”

“Lha lu kenal??”

“Hah, Gyu kenal?” yang terakhir itu adalah Kwon Soonyoung. Memang sih, kalau dipikir baik-baik, bisa aja relasi Jeon Wonwoo saling mengenal satu sama lain. Tapi manalah Soonyoung kepikiran sebelumnya.

“Kenal lah, kan sohibnya Bang Won!” seloroh si anak. “Gyu kenal temen-temen Bang Won. Sering pada maen ke rumah Bang Won kok.”

“Ooo...” 😮

“Lo kenal cowo creepy kayak gini, Gyu?” Minghao memandangnya setengah jijik, setengah takjub.

“Bang Juned biarin gitu, baek kok!” in his defense akan pilihan pertemanannya, Mingyu pun ikut membela Jun. “Yah, emm, dia nge-WA lo pake nomer lain emang creepy sih...tapi dia sebenernya baek kok Hao. Ganteng pula kan.”

“Najis,” dia mendengus. Dengan satu sentuhan pasti, dihapusnya chat barusan dari Wen Junhui. “Gue nggak sudi kenalan sama stalker. Lagian—”

Are you sure to delete this conversation?

”—gue sukanya sama cewek.”

Yes.