narrative writings of thesunmetmoon

20.

#minwonstupid

Mingyu lagi di perpustakaan kampus pas ada kegaduhan kecil menembus airpod yang lagi menyetel lagu WOODZ paling baru. Dengan alis menukik sebelah, dia mencabutnya dari telinga dan menoleh. Matanya menemukan sosok punggung seseorang yang lagi berjinjit sedikit dengan lengan terjulur. Orang itu nggak pendek dan jelas sudah menyentuh bukunya, tapi bisa menariknya dari tumpukan yang terlalu padat atau enggak, itu beda cerita. Apalagi, sebelah lengan orang itu udah memeluk beberapa buku.

Mengernyit, dia berjinjit lagi, mencoba meraih—

“Pake tangga dong lo,” dengan mudah, lengan lain mengambil buku itu. Ketika dia menoleh, Mingyu menepuk kening orang itu perlahan pakai bukunya. “Pinter pinter kurang cerdas lu, Bang.”

Wonwoo nyengir denger itu. “Aww, Mingyu ngegebet gue kayak di drama Korea~ Jadi mau malu~” kekehnya, sambil menyambar buku dari Mingyu. “Trims, btw. I need this.”

Mingyu cuma memutar bola mata. Masih aja agenda 'Mingyu naksir Wonwoo' diparadein ke depan mukanya. Tapi, yah, ngebantah juga percuma, bakal masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Yeap, Wonwoo itu segitu bebalnya, Pembaca.

“Buat skripsi lo?”

Mereka berjalan balik ke meja Mingyu. Buku dan tugasnya masih tergeletak di meja. Di kursi sebelah, ada tote bag Mingyu dibiarin aja di sana, toh isinya cuma keperluan kuliah dan perpustakaan itu lagi sepi.

“Bukan,” Wonwoo duduk di seberang Mingyu, mulai membuka bukunya. “Buat penelitian gue.”

“Hmm,” gumamnya. “Penelitian apa?”

Srak.

Wonwoo nggak jawab. Menduga kalau Wonwoo udah tenggelam ke dalam bacaannya (seperti biasa), Mingyu pun membiarkannya berlalu dan balik berkutat dengan tugas kuliahnya.

Mereka diem gitu aja untuk beberapa saat, sama-sama nggak terlalu memedulikan keberadaan satu sama lain.

Tiba-tiba, airpod Mingyu diambil sebelah. Kaget, dia mendongak. Wonwoo memakai airpodnya, mendengarkan lagu yang datang sesuai randomizer Spotify miliknya.

Huh, 너무 쉬운 건 재미없잖아, right?

우린 서롤 당겨 like magnetic.

내게 하는 말은 다 sweet flavor.

Bulu mata Mingyu mengerjap. Entah kenapa, sampai malam itu dia masih ingat gimana Wonwoo perlahan menangkap tatapan matanya dan ujung bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman timpang, seolah dia mengetahui sesuatu yang bahkan Mingyu sendiri nggak tau.

Pelan, Kim Mingyu meneguk ludah. Mimpinya semalam datang kembali, membanjiri isi kepala.

누가 이기고 지는 게임은 그만해, stop.