207.
TING TONG TING TONG TING TONG!
ASLI YA SIAPA SIH—
“BANG WOOONNN~“
Wonwoo memutar bola mata pas pintu depan akhirnya dia buka. Sudah seharusnya dia duga kalo biang kerok perusak ketenangan hari Senin-nya yang damai tanpa kelas tak lain tak bukan adalah anak tetangganya sendiri. “Paan sih, Gyu?? Berisik tau nggak??” desis Wonwoo.
Tapi, yah, yang namanya Kim Mingyu nggak akan gentar sama penolakan orang, apalagi orang itu cuma Jeon Wonwoo. “BANG! MAEN YOK!” ringisan bertaring Mingyu masih lebar ketika dia secara ajaib menempatkan bola sepak di antara dirinya dan Wonwoo. “Udah lama kan Abang nggak libur gini? Yok ikut Gyu sama anak-anak maen!”
Wonwoo cuma menghela napas. “Pass,” jawabnya. “Gue nggak suka maen bola. Capek-capekin badan gue aja.”
“Iih, namanya olahraga ya pasti capek lah, gimana sih?” 😟 “Lagian capeknya kan capek sehat!”
“Pass.”
Jeon Wonwoo bersikeras. Dia melipat kedua lengannya di dada. Mingyu menarik napas hingga bibirnya membentuk satu garis lurus, sebelum dihembuskannya letih. Anak SMA itu pun menarik paksa pintu rumah Jeon Wonwoo sehingga dia bisa mengambil kunci yang tergantung di kenopnya. Melihat tindakan itu, mata Wonwoo membulat dan, sebelum dia sanggup menanyakan kewarasan Kim Mingyu, anak itu sudah merunduk dan mengangkatnya. Dia kini membopong Wonwoo di bahu bak karung beras.
Sambil bersenandung, dengan santai Mingyu mengunci rumah Wonwoo, sama sekali nggak mengindahkan gebukan, gertakan, protesan dan segala usaha Wonwoo untuk memberontak. Mingyu membopongnya begitu saja, turun ke tempat parkir...
...dimana Yoon Jeonghan sudah menunggu dalam mobilnya. Senyuman jahil lelaki itu membuat mata Wonwoo kian berkilat oleh kekesalan. Pasangan sialan, kutuknya dalam hati.
Dan, dalam lima menit saja, Jeon Wonwoo sudah diculik oleh Kim Mingyu dan Yoon Jeonghan menuju tempat indoor gym tempat anak-anak sekitar sering main futsal.