narrative writings of thesunmetmoon

240.

#soonwoo

(“Tapi, asli, seneng banget Gyu ngeliat Bang Won ngajarin Abang masak nasi.”

“Eh?”

“Iya, soalnya Bang Won tuh galak kesumat kan. Senggol bacok gitu orangnya. Kayak kena batunya dia kudu ngajarin Abang pake seluruh kesabaran yang dia punya wkwk.”

“Eh, umm, tapi gue juga nggak enak kalo ngerepotin Jeon Wonwoo...”

“Issh, santuy, Bang Nyong. Udah lama nih rumah nggak rame kayak gini sejak bokapnya Bang Won cabut. Gyu yakin Bang Won seneng kok hari ini.”

”...Eh?”

“Mingyu.”

“Ah. Oh! Oh, shit—”

“Bokapnya kenapa?”

“Eng-enggak kok, Bang, ahaha ahahahaha- L-lupain aja ya, Bang Nyong, plis banget!”

“Iya, Kwon, lupain aja ya. Jangan tanya ke Wonwoo, nanti dia marah.”

“Oh, umm...”)


”...Bokap lo ke mana?”

Kerjapan mata. Kwon Soonyoung diam-diam menelan ludah, karena dia tidak bisa menggigit lidahnya sendiri. Keceplosan. Keterusan. Kebiasaan buruk anak Kwon yang susah dihilangkan meski berkali-kali sudah Jeon Wonwoo memperingatinya. Serta merta, dia menunduk, terlalu takut untuk terus menatap Jeon Wonwoo.

Kwon Soonyoung luput melihat bagaimana Jeon Wonwoo menolehkan kepalanya perlahan, amat perlahan, dalam paras yang tenang. Ingin terkejut, tapi sudah habis keterkejutannya akan tingkah laku Kwon Soonyoung. Nomor rekening, alamat rumah...apa alasan Wonwoo tidak mempercayai kalau Kwon Soonyoung tahu mengenai keluarganya? Mengenai masalah pribadinya?

“Lo—”

”—ah!

Seketika, mereka berdua membeku.

==

”...K-Kak Han, ngh-”

“Gyu suka? Kalo aku, mmh, gini-”

”...fuck...”

”...suka?”

“Kak, Kak Han...Kak...”

“Hani. Panggil Hani aja. Panggil, mm, Hani...”

”...Ha...ngh, Hani...Hani, Hani!”

“Nggak apa nih, Gyu, kamu sekenceng itu? Sebelah kamarnya Wonwoo, kan?”

“Ah! Ng, nggak—Bang Won nggak di rumah—”

Good.

“HAN—”

==

.

...

.............

KEDENGERAN TAU, ANJENNGG!!!

“Uh...,” mau tak mau, wajah Kwon Soonyoung merah padam. Ia menunduk makin dalam, merunduk bagai kucing malu-malu.

Jeon Wonwoo, juga, salah tingkah. Cuping telinganya merona, walau urat nadi menebal di sisi keningnya. Mau ngamuk tapi pada dasarnya Mingyu tidak salah, karena Wonwoo bilang dia bakal keluar sepanjang siang dan Mingyu tidak tahu bahwa rencananya batal.

”......”

Rasanya awkward banget, sumpah. Wonwoo berdeham, suaranya agak serak.

”...Keluar yok?” tawarnya pada Kwon Soonyoung, yang masih menunduk. Malunya anak Kwon berlipat ganda. Setelah salah bicara, sekarang malah mendengar tetangga Jeon Wonwoo berbuat....uuuhhhhhh....

Perlahan, anak Kwon mengangguk.