30.
“Hai.”
Deja vu.
Wonwoo seakan terlempar ke masa dua tahun lalu, ketika Joshua berdiri di ambang pintu depan rumahnya, tersenyum, dengan dua tangan masuk ke saku. Masih casual, walau senyumnya agak letih.
Namun, yang berbeda, ada seseorang di samping Joshua kali ini.
“Oh,” menyadari tatapan bertanya Wonwoo, Joshua terkekeh. “Sori, sori. Kenalin Won, ini Mingyu.”
“Halo.”
Masih bingung, Wonwoo menjabat tangan cowok itu. Tinggi, badannya besar dan lebar. Lebih besar daripada Wonwoo. Joshua nampak mungil dan ramping di sisinya. Dia pun menoleh ke arah Joshua.
“Temen?”
Joshua menggeleng.
“Cowok gue, Won.”
Dan kalimat itu bagai petir menyambar di siang bolong.