310.
Terlahir sebagai anak tunggal dari generasi milyuner bisa menjadi beban tersendiri, apalagi terlahir sebagai Omega. Andaikata ia terlahir sebagai Alpha, mungkin segala hal akan jauh lebih mudah. Ayahnya akan dengan bangga memparadekan putra Alpha-nya ke rekan bisnis dan para pegawainya, mengenalkan mereka pada calon penerus segala kekayaan turun-temurun itu. Ibunya akan sedikit merepotkan dengan mencarikan Omega yang pantas untuk menjadi pendamping hidupnya, namun selain masalah kecil itu, hidupnya akan bebas.
Malang, dunia sedang bersenda gurau ketika Wonwoo dilahirkan ke dunia. Dia diberikan kekayaan yang takkan pernah habis, wajah yang tampan, tubuh yang indah. Namun, dia juga adalah Omega.
Omega, yang akan mengalami heat dua kali dalam setiap tahunnya, meminta, memohon-mohon Alpha manapun untuk menggaulinya, memberikan knot-nya, sampai ia penuh berisikan benih sang Alpha. Tak punya harga diri. Makhluk yang kotor.
Ayahnya seorang Alpha, menikahi seorang wanita yang juga Alpha. Menelusuri garis keturunannya, keluarga Jeon adalah keturunan murni Alpha, karena itulah mereka bergelimang harta dan kekuasaan sejak nenek moyang mereka. Sampai suatu hari, semua kejayaan dan kesombongan mereka dirusak oleh kelahiran seorang bayi.
Bayi mungil, kecil, tanpa dosa. Dengan rambut hitam lebat dan mata yang memancarkan rasa ingin tahu yang kuat. Ayahnya menggendongnya, yakin bahwa anak lelaki semata wayangnya akan tumbuh menjadi seorang Alpha. Ia pun dibesarkan dengan kebanggaan sang ayah dan kasih sayang sang ibu, bersama dengan dua sahabat baiknya, Jihoon dan Soonyoung.
Ya. Dunia memang sedang bersenda gurau ketika Wonwoo dilahirkan ke dunia, karena beberapa belas tahun kemudian, terungkaplah suatu fakta yang merusak segala hari-hari indah dan kenangan masa kecil ketika ia dibebaskan berlarian menjelajahi dunia akan kandas oleh sebuah hasil tes sederhana.
Fakta, bahwa dari lini generasi Alpha murni, telah lahir seorang Omega yang hina.