narrative writings of thesunmetmoon

316.

#minwonabo

“Junnie!”

Begitu ia melompat ke balkon, Wonwoo sudah melemparkan dirinya ke pelukan Junhui. Sang Alpha tertawa, dengan bahagia memeluknya balik. Ia mendesah puas. Omega yang ia sayangi nyaman di dalam pelukannya.

Kepala Wonwoo ditelengkan. Junhui pun menciumi sisi leher Wonwoo. Leher sang Omega masih bersih dari gigitan. Usia mereka yang masih terlalu muda dan kenyataan bahwa Junhui masih bersekolah membuat mereka memutuskan untuk menangguhkan gigitan itu.

Tahun depan, Junhui akan lulus dan masuk kuliah. Mungkin mereka harus berpisah sejenak, lalu ia akan menjemput Wonwoo setelah ia lulus kuliah, meminangnya, menggigitnya. Menjadi satu ikatan selamanya.

“Junnie, Junnie~“

Ia didorong sampai ciuman pada lehernya terlepas. “Kenapa sih, Wonnie, kayaknya lagi seneng banget kamu?” kekeh sang Alpha, menurut ketika Omega-nya menuntun dirinya agar duduk bersama di atas tempat tidur.

“Saya mau kasih tau Junnie sesuatu~“

“Oh? Apa tuh?” dikulumnya senyum, gemas melihat tingkah polos Omega-nya.

Hari itu hari biasa saja. Di luar, cuaca begitu cerah. Agak kelewat panas untuk ukuran malam hari. Ia bisa mendengar sayup-sayup gesekan sayap serangga dari halaman rumah Wonwoo. Lampu sudah dimatikan, menyisakan lampu baca yang temaram.

Di belakang kepala Wonwoo, langit malam berbintang terbentang dari jendela yang dibuka lebar-lebar.

Romantis.

Malam yang indah, dengan Omega yang indah di pangkuannya, tersenyum cantik sekali...

“Junnie, saya hamil.”

Malam yang terlalu indah untuk kehancuran masa depannya.