327.
“Min—mmh—”
Wonwoo, mendengar suara datangnya mobil, langsung berlari menuruni tangga, khawatir kalau-kalau Mingyu terlalu payah untuk berjalan memasuki rumah. Ternyata kecemasannya terbukti berlebihan. Sebab, begitu pintu depan ia buka, Mingyu menangkup wajahnya dan mencium bibirnya dengan ganas.
Refleks melingkarkan lengan ke leher Mingyu, Wonwoo membiarkan dirinya didorong kembali memasuki rumah, selangkah demi selangkah, hingga punggungnya membentur dinding terdekat. Tangannya mengelus tengkuk Mingyu. Leher itu penuh keringat. Suhu badannya naik drastis. Walau suhu badan Alpha sejatinya tinggi, Wonwoo yakin Mingyu sedang demam.
“Sayang...,” dipanggilnya sang Alpha di sela-sela ciuman yang tak kunjung berhenti. “Mandi dulu yuk?” Mingyu menggeram rendah pada bibirnya. “Saya udah siapin kamar kita. Air, roti, buah...”
Kepala sang Alpha menyusruk leher, mencari wangi Omega-nya, menghidunya banyak-banyak. Hasratnya kian tak terkontrol. Tangan-tangan besar menyusuri tubuhnya dengan tak sabar, masuk ke dalam kaus gombrong Wonwoo, berusaha melepasnya dengan gusar.
Wonwoo membiarkannya, malah membantu Mingyu dengan membuka kancing kemeja kerja yang sudah bersimbah keringat dan kusut masai sambil menyeretnya ke kamar mandi. Menilik dari perilaku Mingyu, rut Alpha-nya masih belum sempurna. Serigalanya masih belum mendominasi. Ia masih bisa membantu Mingyu mempersiapkan diri.
Selain makanan dan minuman, dan Wonwoo bersikeras Mingyu menyegarkan diri terlebih dahulu, Omega itu pun sudah menaruh barang-barang yang sekiranya diperlukan mereka di nakas samping tempat tidur. Lubrikan, kondom (walau Wonwoo tidak yakin Mingyu akan mau memakainya, mengingat percakapan mereka sebelumnya), serta mainan yang mungkin cukup menarik bila Mingyu inginkan.
Terus terang, Wonwoo tidak punya pengalaman dengan rut Alpha. Junhui tidak pernah menghabiskan rutnya bersama Wonwoo. Ini adalah pertama kalinya ia membantu rut seorang Alpha. Persiapan itu pun ia dapat infonya dari Soonyoung, setelah diceritakan oleh sang Beta panjang lebar bagaimana mengerikannya Alpha dalam rut.
Namun, memandang Mingyu yang mengerang manja dalam pelukannya, menuruti Wonwoo yang menyeretnya ke kamar mandi, membuatnya meragukan keabsahan cerita sang Beta. Atau, mungkin Mingyu memang Alpha yang berbeda dari Alpha lainnya.
Wonwoo tersenyum. Mata sang Omega berkilat jahil.
“Saya mandiin Mingyu ya...?”
Bola mata Mingyu melebar sesaat, sebelum ia mengangkat Wonwoo ke dalam gendongan secara mendadak dan membanting pintu kamar mandi. Sang Omega tertawa, mulai menciumi bibirnya balik.