narrative writings of thesunmetmoon

6.

#cheolhao

Dress nice, he said.

So, Minghao, of course, did exactly not that.

β€œAre you fucking kidding me?” decak Wonwoo ketika dilihatnya apa yang Minghao kenakan malam itu saat mereka menjemputnya di depan kosan.

βœ“ Kaos grafik logo band Amrik random
βœ“ Jins hitam, belel, bolong-bolong
βœ“ Rantai di pinggang
βœ“ Kalung rosario perak
βœ“ Gelang tali dan chain
βœ“ Anting klip di telinga kanan
βœ“ Kacamata lensa palsu buat gegayaan beli di Uniqlo made in China
βœ“ Topi pet merah
βœ“ Converse Chuck 70 Sunflower high top

Minghao nyengir selebar mungkin melihat kerutan di antara alis pacar sahabatnya itu semakin dalam seiring dengan matanya yang menyusuri tubuhnya. Wonwoo sendiri mengenakan sweater putih gading dengan shawl warna bulu tikus. Agar menyamakan dengan pakaian Mingyu yang serba hitam dan berjaket kulit, Wonwoo memilih celana kulit hitam sebelum Doc Marten Jadon platform boots putih membungkus sisa kakinya yang panjang.

Semua orang mungkin akan terpana melihat dua model keluar dari katalog fashion, lalu mengernyit bingung ada anak band nyasar mengintil mereka berdua.

But fuck it.

Wonwoo's face is priceless right now.

β€œNggak ah, cakep kok,” Mingyu menengahi. Ia menstarter mobilnya setelah Minghao membanting pintu belakang.

Menghela napas di tempat duduk penumpang, Wonwoo menopang dagu di pinggir jendela. β€œGue udah bilangin ya pokoknya, Hao,” gumamnya menyerah.

Cengiran Minghao masih hidup di tengah lantunan musik kesukaan Mingyu dan dirinya yang diputar di mobil tersebut sampai mereka tiba di tujuan.