77.
Si anjing Joshua...si anjing...ngepet...tai...
Jangan disenggol dulu deh si meong satu ini. Lagi bete kuadrat doi nampaknya. Sekarang dia harus (harus banget nih?? Harus dia banget nih??? HARUS BANGET NIH???) nemenin cowok sinting nggak dikenal yang pernah ngehaluin dia esek-esek sama temennya sendiri, yang nyatanya justru lagi esek-esek sama temen mereka yang lainโ
--Ya Allah, apakah ini jalan-Mu menyadarkanku buat nggak lanjut kontrak sama grup laknat ini.
(Ati-ati, Won, doa orang teraniaya ntar diijabah.)
Wonwoo menghela napas dalam-dalam. Tbh, dia nggak paham kenapa manager-hyung ngebolehin seorang fans ketemu idol begini, padahal agensi sendiri yang menekankan kalau semua fans itu harus diberlakukan sama, nggak ada spesialisasi, biar nggak ada perang dalem selimut sendiri.
Tapi, yah, nasi udah jadi bubur. Api udah jadi sekam. Mau protes pun gimana, fans sialan itu udah menuju tempatnya berdiri sekarang, persis di sebelah vending machine penjual minuman ringan. Diteguknya lagi Pocari Sweat sampai habis ludes.
Krak!
Kaleng terpelintir mengenaskan sebelum dia buang.
โAyo, sebelah sini. Inget ya, jangan foto, jangan berisik. Pokoknya jangan sampe ada yang tau kamu dibawa ke sini.โ
Itu dia.
Kesal, Wonwoo mengacuhkan kedatangan mereka berdua dan malah membuka whatsappnya. Ada notifikasi.
Koreksi.
Banyak notifikasi.
Ia men-swipe notifikasi ke kanan layar, hingga window chat terbuka.