narrative writings of thesunmetmoon

Part 105

#gyushuaabo

Adikku Tersayang,

Aku mengerti. Pergilah dengan kehati-hatian. Maaf kalau responku terlambat. Terlalu banyak hal yang harus kuurus di saat yang bersamaan, aku harap kau paham.

Di sisi lain, aku mengabarkan kepergianmu pada Soonyoung. Dia bilang dia akan menulis pada adiknya dan Lee Jihoon agar mereka bisa sedikit menjagamu dan Omegamu di sana.

Ah, sebelum kau protes, aku sudah tegaskan padanya bahwa kau tidak suka diperlakukan istimewa dan bahwa kau sudah beberapa kali berwisata ke sana, tetapi aku setuju dengan Soonyoung bahwa ada dan tiadanya Omega adalah faktor penentu yang besar. Soonyoung akan meminta Lee Jihoon memerintahkan dua-tiga orang terpercayanya untuk mengikuti kalian dalam bayang-bayang. Tenang saja. Kau tidak akan merasakan keberadaan mereka. Kau hanya perlu melindungi Omegamu. Jangan sesekali kau melepasnya dari pandanganmu.

Dan karena itu, aku berpikir ada baiknya kau memantau sedikit kondisi di sana. Memahami medan lebih baik daripada menyerbu tanpa pengetahuan apapun. Kabar mengatakan bahwa suasana di sana sedang cukup tegang. Kepala yang melemah membuat ekor terbelah dua. Santer berhembus rencana kudeta, namun yang mencoba mempertahankan status quo juga tidak kalah kuatnya.

Kau tidak perlu bertindak apapun selain observasi dan menuliskannya di buku catatanmu. Tuliskan apa yang kau lihat dan kau dengar dari orang-orang di jalan. Itu yang kami perlukan saat ini: melihat di mana hati orang-orang negara itu berada.

Jangan memancing keributan. Jangan mencelakakan Omegamu.

Seperti biasa, hanguskan surat ini hingga hanya serpihan abu. Aku, kekasihku dan Ibunda selalu merindukanmu, Adikku. Akan tiba saatnya situasi ini akan lebih membaik dan kita akan berkumpul di ruang keluarga kita lagi.

Di mana pun kau berada, kau selalu adikku.

Salam sayang,

Kakakmu.