narrative writings of thesunmetmoon

Part 30

#gyushuaabo

Ketika Tuan Hong terlelap kembali, Tuan Kim menghela napas. Ia hanya bisa berdiam pada posisinya, tidak berani bergerak karena takut membangunkan sang Omega.

Pun, Tuan Kim tidak mau.

Meski mereka duduk terlalu dekat, bersentuhan terlalu intim.

Meski ini bukanlah hal yang pantas dilakukan Alpha terhormat sepertinya, menyentuh seorang Omega yang bukan kekasihnya.

Namun, Tuan Hong terlelap dalam pelukannya. Ia bisa apa, selain memeluk balik, lengan besar melingkari sisi pinggang, melindungi sang Omega pilihan hati?

Kepala yang, tadinya, Tuan Kim posisikan pada sandaran bangku taman, kini bersandar nyaman di bahunya. Wajah Tuan Hong tersembunyi di ceruk leher Tuan Kim setelah sang Omega mengendusi kelenjar feromonnya.

Kerongkongan Tuan Kim untuk sesaat terasa kering. Memang, ia telah menyegel balik sebagian besar feromonnya, namun sisa-sisa masih menempel di sekujur permukaan kulitnya; sisa yang Omega Tuan Hong cari.

Rasanya Tuan Kim ingin melayang ke nirwana saat didengarnya Tuan Hong mendengkur, menandakan Omeganya puas dengan kehangatan tubuh serta wangi sang Alpha dan enggan menjauh. Jika seorang Omega tertidur dengan ujung hidungnya menekan kelenjar feromonmu, yakinlah bahwa ia betul-betul menyukai apa yang ia endus. Fakta yang membuat Alpha Tuan Kim begitu bahagia.

Refleks serigalanya membuatnya bergerak, mengusrekkan pipi ke sisi kening Tuan Hong, lalu ke hidung dan pipi, membanjuri feromonnya pada Tuan Hong. Wanginya dan wangi Tuan Hong bercampur. Wangi yang sempurna baginya. Sebuah tanda nyata darinya yang, esok pagi, masih akan Tuan Hong bawa kemana-mana.

Semua orang yang Tuan Hong temui akan tahu bahwa ada seorang Alpha yang tengah menantinya, meski sang Alpha sadar bahwa ia tidak pantas mengharapkan cinta bulan yang menggantung di langit malam, berpendar temaram selalu.

Tapi ia tidak lagi peduli. Insiden dengan Tuan Lee akhirnya membuka pandangan Tuan Kim, bahwa Tuan Hong bisa saja terselip dari genggamannya jika ia terlalu lama bergundah gulana. Akan ada Tuan Lee-Tuan Lee yang lain yang akan merebut Omega pujaannya tanpa enggan.

Tidak, Tuan Kim memutuskan untuk bertaruh daripada kalah sebelum bertarung. Ia memutuskan untuk tidak lagi berdiam diri, menanti nasib yang tak kunjung memihak hatinya.

Saatnya ia menjadi seorang Alpha bagi Omeganya.

โ€œTuan Hong...โ€

Pipi Tuan Kim mengusrek kepalanya, sebelum Alpha yang lebih tua darinya itu mengeratkan pelukan, semakin membawa sang Omega ke kehangatan. Suara dengkur pada telinganya langsung, napas yang berhembus tenang, serta harum kue-kue natal Tuan Hong untuknya seorang di taman yang luas ini.

Tuan Kim menunduk hingga bibirnya berhenti di telinga kanan Tuan Hong.

โ€...Joshua.โ€œ