narrative writings of thesunmetmoon

Part 36

#gyushuaabo

“Tuan Kim?”

“Ma-maafkan saya karena mengganggu Anda di jam segini, Nyonya Hong,” sang Alpha menarik napasnya. Karena terlalu terburu-buru, ia memilih mendatangi jalanan pertokoan dengan kedua kakinya dan meminta kusir kereta kudanya untuk menunggu di depan kediaman keluarga Hong kira-kira setengah jam lagi. “Tapi apakah saya bisa bertemu dengan Tuan Hong?”

“Joshua?” wanita itu berkedip, sebelum tersadar bahwa Tuan Kim berdiri di tengah rinai salju. Awal bulan pertama di tahun yang baru tentulah masih menurunkan butir-butir putih halus dari langit. “Silakan masuk dulu, Tuan Kim, jangan berdiri di tengah salju begini!”

Berterima kasih, lelaki itu pun menerima undangan dari tuan rumahnya.

“Ayo duduklah dulu di dekat perapian,” ujar Nyonya Hong. “Anda terlihat letih sekali.”

“Saya tidak akan lama,” tolaknya dengan sopan. “Saya hanya ingin berbicara sedikit dengan putra Anda—”

“Dan soal apakah itu?”

Kalimat Tuan Kim terputus. Ia menyadari bahwa Nyonya Hong tidak lagi tersenyum. Bibirnya membentuk garis horizontal tipis.

Benar. Tuan Kim belum menerima restu dari Nyonya Hong. Ketika ia meminta ijinnya saban hari, wanita itu meminta waktu untuk berpikir.

“Maafkan saya,” tahu diri, sang Alpha menunduk sopan. “Saya berniat memberikan sedikit kado untuk Tuan Hong. Saya...baru tahu kalau pesta dansa kemarin adalah hari ulang tahunnya...”

Nyonya Hong tidak berkata apapun. Tuan Kim pun kembali diam. Ia mengangkat beberapa kotak yang dihias cantik, bertumpuk ke atas membentuk menara kecil.

“Saya kurang tahu kesukaan Tuan Hong, jadi saya belikan beberapa hadiah yang saya kira mungkin disukainya—”

“Tuan Kim.”

Hening.

”...Ya, Nyonya Hong?”

“Saya akan bertanya langsung pada Anda,” wanita itu mengernyit. Rautnya serius. “Apa Anda serius dengan anak saya?”