manis

jisung sudah berada di depan unit apartment seungmin, dengan keringat dingin dan detak jantung yang tidak karuan dia beranikan diri untuk ketuk pintu unit tersebut. tiga ketukan, tepat setelah ketukan ketiga pintu terbuka.

“permisi?”

“ah iya, nyari siapa ya?”

“gue cari seungmin, seungminnya ada?” jisung berucapan dengan sangat cepat, keliatan sekali gugupnya.

“ada, lo ikut gue masuk aja tunggu di sofa sebentar biar gue panggilin seungminnya dulu.”

“ah okay, makasih –?”

“felix, lo bisa panggil gue felix.”

“okay, makasih lix.”

felix hanya mengangguk dan jalan ke arah kamar seungmin. jisung duduk sambil memainkan jari jari tangannya, takut dia takut sekali bertemu seungmin.

gak lama suara felix kembali menyapa indra pendengaran jisung,

“kata seungmin lo bisa masuk langsung aja ke kamarnya.”
ucap felix sambil menunjukan telunjuknya ke arah pintu berwarna baby blue.

jisung pun langsung berdiri dan berjalan menuju kamar seungmin setelah mengucapkan terima kasih ke felix.

baru saja jisung mau mengetuk pintu, terdengar suara seungmin

“langsung masuk aja gak gue kunci.”

jisung pun menurut dan langsung masuk ke dalam kamar, dan menemukan seungmin duduk di meja belajarnya.

“hai,”
“s-seungmin,”

“hm.”

hening, sangat hening. jisung bingung mau memulai dari mana, dan seungmin yang acuh tetap gerakan penanya diatas lembaran lembaran tugas yang jisung yakin itu tugas yang dia belum sempat kerjakan.

“mau sampe kapan lo diem disitu?” suara seungmin pecahkan hening.

“ah iya, ituㅡ”
“gue mau minta maaf udah buat lo risih.”
jisung berucap dengan pelan dan tangannya menggaruk tengkuk.

“lo kesini cuma buat bilang itu?”

“ya... iya?” jisung sendiri gak yakin sama jawabannya.

“cupu. emang lo cupu.”
“dan sialnya gue suka sama cowok cupu kayak lo.”

“min?”
“maksud lo apa?”
“gue gak salah dengerkan?”

“ya menurut lo aja,”

jisung beranikan diri dekati seungmin yang masih duduk di bangku meja belajarnya.

“lo suka gue?”

gak jawaban.

“seungmin, lo suka gue?”

“iya. gue suka sama lo.”
“tapi gue bakal pikir pikir lagi buat lanjutin perasaan ini,”
“gue gak mau suka sama cowok cupu.”

“JANGAN,”
“lo harus tetep suka gue.”
jisung gak sengaja naikan nada bicaranya, buat seungmin tatap bingung ke dia.

“kenapa?”
“kenapa gue harus tetep suka sama lo?”

“karena gue mau nembak lo.”

“emang kalo lo nembak gue, gue bakal terima?”

“YAIYA! lo suka gue, gue juga suka banget sama lo. gak ada alesan lo buat nolak.”

“hm.”

“jadi... kimseungminmauyajadipacargue?”

jisung gugup, dia sangat gugup sehingga tidak mampu ucapkan perkataannya dengan jelas.

“hah? lo ngomong apa?”

“kim seungmin,”
“mau ya jadi pacar gue?”

“gue bisa jawab gak mau, gak?”

“enggak bisa!”

“okay, kalo gitu.”

“okay apa?????”

“mau.”

“HAHHH GILA GUE GILA”
“MIMPI APA SEMALEM GUE BISA PACARAN SAMA KIM SEUNGMIN.”

seungmin yang liat tingkah berlebihan jisung hanya memutar bola matanya malas.

jisung yang liat itu langsung hilangkan jaraknya dengan seungmin, tangkup wajah yang lebih muda.

“l-lo ngapain?!” seungmin gak siap buat dapat serangan dadakan dari jisung seperti ini.

“mau liat muka pacar gue dari deket,”

seungmin coba lepas tangan jisung yang tangkup wajahnya, tapi tenaganya kalah besar.

sial. wajahnya yang sudah mulai memerah makin memanas saat jisung tipiskan jarak antara wajah mereka.

“manis, lo emang semanis ini ternyata. gak nyesel gue naksir lo dari dulu.”

“apaansih lo!”

“gausah salting gitu dong manis.” senyum jahil terhias di wajah jisung, dan anehnya seungmin suka itu.

seungmin terpaku oleh senyum jisung, gak sadar fokus jisung sudah tertuju pada bibir merahnya.

seungmin lebarkan matanya tepat saat jisung pertemukan bibir mereka. dikecup lama bibir yang lebih muda. matanya memejam. buat seungmin ikut pejamkan mata dan kalungkan tangannya ke yang lebih tua.

tanpa sadar seungmin mulai ikuti alur yang jisung buat, bisa dilihat cara jisung tuntun seungmin ke dalam ciuman yang mendalam, dan lembut.

tangannya tak berhenti mengelus-elus pipi si manis. bibirnya sesap bergantian bibir atas dan bawah seungmin. gigit kecil bibir bawah si manis biar dia bisa telusupkan lidahnya ke dalam mulut seungmin. lidahnya dengan gencar jelajahi setiap sisi di dalam. sial. dia bisa gila karena seungmin benar benar buat ciuman ini terasa sangat manis, buat kepala jisung terasa kosong.

jisung gak bakal berhenti buat lahap rakus mulut seungmin kalo dadanya gak dipukul oleh yang lebih muda.

seungmin hirup nafasnya banyak banyak, gila, dia merasa gila bagaimana bisa dia nikmati ciuman jisung sampai buat paru parunya kehabisan oksigen.

jisung yang liat seungmin terengah-engah hirup nafas banyak banyak dengan wajah memerah tersenyum senang. merasa bangga karena siapa sangka dia yang buat seungmin begitu.

“manis,”
“lo manis,”
“gak cuma muka lo tapi juga mulut lo. gue suka.”